Pages

Senin, 27 Mei 2013

Pembersih Wajah yang Bahaya Bagi Wajah 
(sumber : tabloidnova)


             Menurut penelitian, satu dari lima wanita membersihkan wajahnya setiap hari dengan toner. Namun tahukah Anda, beberapa toner memiliki kandungan berbahaya yang justru membuat kulit wajah rusak?
Ritual membersihkan wajah para wanita di malam hari biasanya terdiri dari pembersih (cleanser), penyegar ( toner), dan pelembab (moisturiser). Tiga mantra ini dijual oleh industri kecantikan sebagai rahasia mendapatkan kulit yang bersih dan bersinar. Fungsi pembersih dan pelembab mungkin sudah jelas, namun di antara tiga serangkai itu, para ahli masih memperdebatkan fungsi penyegar.

           Penyegar dipercaya mampu membersihkan sisa-sisa kotoran dan membuat kulit lebih kencang karena pori-pori menutup. Namun penelitian membuktikan beberapa komponen dalam penyegar, terutama alkohol, ternyata membuat kulit rusak dan mendorong munculnya jerawat. Alkohol membuat kulit kering, bahkan pada kulit yang tipenya berminyak sekalipun. Selain alkohol, penyegar juga mengandung komponen bernama paraben yang dikenal paling sering menimbulkan reaksi alergi.

          “Alkohol yang ditemukan dalam penyegar dapat memicu ruam merah, juga meningkatkan risiko munculnya jerawat,” ujar kosmetik dermatologis Dr. Sam Bunting kepada Daily Mail. Ini berarti penggunaan penyegar secara harian dapat membuat kulit iritasi dan lebih rentan terhadap kondisi cuaca yang berubah-ubah.

           Dr. Bunting menambahkan, meski penggunaan penyegar ternyata tak membuat kulit Anda rusak, “Memakai penyegar hanya karena benda itu sepaket dengan pembersih dan pelembab, sesungguhnya tak terlalu berguna untuk kulit.”
Lantas, apakah membersihkan wajah dengan sabun cuci muka dapat menggantikan peran penyegar? “Sabun meninggalkan sisa-sisa residu. Cukup gunakan pembersih saja, karena saat ini pembersih didesain untuk membersihkan namun tidak menganggu keseimbangan kulit.”

#Griya Aisha, Salon, Spa & Kursus
0838-9454-9831 atau pin BB 27F1AF5A
Dua Mitos Soal Jerawat 
(sumber : tabloid nova)

Jerawat adalah suatu kondisi yang membuat kulit menjadi merah, ruam, dan bahkan iritasi. Kondisi ini bisa saja terjadi pada setiap orang di usia berapapun, terutama pada remaja yang baru mengalami pubertas. Jerawat biasanya terdapat di kulit wajah. Namun, sering juga terlihat di dada, punggung, leher, dan lengan atas pada anak remaja dan dewasa muda.
Masalah kulit ini seringkali terjadi karena adanya perubahan fisik dan psikologis yang dramatis terkait dengan pengembangan citra tubuh seseorang. Selain dapat membuat seseorang kehilangan rasa percaya dirinya, jewarat juga bisa membuat depresi. Jika tidak diobati, jerawat bisa semakin parah dan menyebabkan jaringan parut pada kulit sehingga semakin sulit untuk diobati.
Seiring dengan keberadaannya dalam masyarakat, berkembang juga mitos-mitos seputar jerawat. Dua di antaranya adalah:

-      Pertama, Jerawat bukanlah akibat dari jarang mencuci wajah (uncleanliness)
Dengan kata lain, jerawat tidak disebabkan oleh terlalu banyak kotoran pada kulit atau pori-pori. Tapi, terlalu sering menggosok wajahlah yang membuat jerawat jadi lebih buruk.

-      Jerawat tidak disebabkan oleh makanan cepat saji, cokelat, atau makanan berlemak.
Beberapa faktor berkontribusi pada perkembangan jerawat. Masalah utamanya adalah perkembangan abnormal sel-sel di dalam folikel rambut yang mengarah pada pembentukan sebuah plug atau blackhead (komedo).  Komedo menghambat gerakan normal rambut, sel-sel kulit, dan lemak (sebum), sehingga menyebabkan pembesaran dan akhirnya pecahnya folikel rambut.  Folikel rambut yang pecah berisi minyak dan kotoran kemudian mengalami pembengkakan dan menyebabkan kemerahan (peradangan).

#Griya Aisha, Salon, Spa & Kursus
0838-9454-9831 atau pin BB 27F1AF5A
Kapan Jerawat Harus Diobati 
(sumber : tabloid nova)


Tidak ada tes khusus yang dilakukan untuk mendiagnosa atau mengobati jerawat. Namun ketika jerawat Anda tidak membaik, meski sudah diobati dengan obat yang umum dijual di toko obat, periksakan segera jerawat Anda ke dokter atau ahli kulit.
Ketika memeriksa jerawat, seorang dokter kadang hanya melakukanpemeriksaan hormon atau tes darah sebelum meresepkan beberapa obat. Berikut ini beberapa orang yang harus memeriksakan jerawatnya ke dokter atau ahli kulit.
-    Orang-orang dengan jerawat yang parah atau yang sudah memiliki jaringan parut di wajahnya.
-    Wanita dengan jerawat yang menghasilkan rambut pada wajahnya.
-    Wanita yang memiliki menstruasi tidak teratur.
-    Jerawat yang tiba-tiba timbul dan memburuk dalam waktu singkat, serta disertai demam dan pembengkakan parah. Ini bisa jadi tanda-tanda infeksi kulit yang serius.

Apakah Anda berjerawat dan memiliki tanda-tanda seperti di atas? Sebaiknya Anda segera memeriksakan jerawat Anda ke dokter.

#Griya Aisha, Salon, Spa & Kursus #
0838-9454-9831 atau pin BB 27F1AF5A
6 Penyebab Jerawat yang Perlu Anda Ketahui 
(sumber : tabloid nova)


        Anda harus mengetahui beberapa hal mengenai penyebab timbulnya jerawat agar dapat mengoreksi mitos-mitos yang salah mengenai masalah kulit ini.  Masalah jerawat tidak hanya disebabkan oleh malasnya Anda mencuci wajah dan makanan yang Anda konsumsi, tapi juga karena beberapa hal lainnya. Di antaranya adalah:

 1.    Propionibacterium acnes
        Jenis bakteri ini hidup di folikel kulit rambut yang dapat memproduksi zat yang menyebabkan kemerahan dan iritasi (peradangan). Bakteri ini juga membuat enzim yang melarutkan sebum dari kelenjar minyak di kulit menjadi meradang lebih buruk lagi.

2.    Hormon androgen
       Androgen adalah hormon laki-laki yang terdapat pada pria dan wanita, tapi lebih tinggi pada pria. Androgen melakukan dua hal. Yakni, memperbesar kelenjar sebaceous di kulit dan meningkatkan produksi sebum dari kelenjar sebaceous.  Peningkatan sebum dapat memperburuk pembentukan komedo yang berfungsi sebagai “makanan” ekstra bagi bakteri. Androgen biasanya meningkat saat pubertas. Itulah mengapa banyak anak remaja cenderung berjerawat.

3.    Hormon estrogen
Merupakan hormon wanita yang dapat membantu meningkatkan jerawat pada anak perempuan. Siklus menstruasi bulanan seorang wanita terjadi karena adanya perubahan kadar estrogen ini. Itulah mengapa jerawat pada wanita bisa menjadi lebih buruk ketika haid.

4.    Genetik
       Beberapa orang percaya, jerawat juga bisa disebabkan karena faktor genetik. Namun penelitian mengenai hal ini belum terbukti.

5.    Anatomi folikel rambut
       Folikel rambut ada di hampir semua kulit, kecuali telapak tangan dan kaki. Di dalam folikel, rambut memanjang naik dari lapisan dalam kulit dan keluar melalui pori. Dekat permukaan, kelenjar minyak (sebaceous gland) memasuki folikel rambut tempat sebum bermuara pada tingkat yang relatif konstan.  Sebum melumasi kulit dan memberikan penghalang pelindung untuk mencegah kulit kering. Jumlah kelenjar sebaceous yang sangat besar terdapat di kulit wajah, dada, dan punggung. Inilah tiga tempat di mana jerawat sering terjadi.

6.    Lesi Jerawat
       Ada dua jenis utama dari lesi jerawat, yaitu peradangan dan inflamasi. Yang termasuk peradangan adalah komedo (komedo terbuka) dan whiteheads (komedo tertutup).  Komedo terbuka dan tertutup yang disertai dengan papules and pustules dikategorikan sebagai jerawat papulopustular, salah satu bentuk dari jerawat inflamasi. Sedangkan jerawat nodular merupakan jenis jerawat yang paling parah dari jerawat inflamasi.

#Griya aisha, salon, spa & kursus #
0838-9454-9831 atau pin BB 27F1AF5A
Jerawat Meradang & Inflamasi, Apa Itu? 
(sumber : tabloid nova)

          Jerawat adalah suatu kondisi yang membuat kulit menjadi merah, ruam, dan bahkan iritasi. Kondisi ini bisa saja terjadi pada setiap orang di usia berapapun, terutama pada remaja yang baru mengalami pubertas.
Jerawat tidak hanya berdampak pada fisik, seperti noda hitam atau luka parut di wajah, tapi juga memengaruhi hubungan sosial seseorang dengan lingkungan sekitarnya.  Ada dua jenis jerawat berdasarkan bentuknya yang perlu Anda ketahui. Yakni: 

Jerawat Meradang
          Peradangan jerawat merupakan komedo yang terbuka dari hasil pembesaran dan pelebaran komedo yang terbentuk dari sel-sel minyak dan kulit di dalam folikel rambut.  Folikel rambut yang (tetap) terbuka memperlihatkan sebuah blackhead (komedo hitam). Warna gelap pada komedo tidak menandakan bahwa kotoran terdapat di dalam pori-pori. Sebaliknya, minyak di dalam pori-porilah yang menjadi kotor setelah terpapar udara luar.

         Komedo tertutup terbentuk jika pori folikel rambut tetap tertutup. Komedo pada komedo tertutup atau whitehead tidak terkena udara luar dan tidak menimbulkan perubahan warna (hitam). Komedo tertutup hanya muncul sebagai benjolan kecil atau kadang merah muda di kulit.

Jerawat Inflamasi
         Terdiri dari jerawat merah yang disebut papules (papula) dan pustules (pustula), serta jerawat yang lebih besar dan membengkak yang dikenal dengan nodular.Papula adalah komedo tertutup yang berwarna merah, bengkak, dan meradang. Pustules adalah komedos tertutup yang meradang dan mulai pecah dan membentuk pustular dari berbagai ukuran.
Sedangkan nodular berbentuk sangat besar, kenyal, bengkak yang kemudian meradang dan pecah di bawah kulit. Jika tidak diobati, apat menghasilkan jaringan parut yang mendalam. 

#Griya Aisha, Salon, Spa dan Kursus #
0838-9454-9831 atau pin BB 27F1AF5A
Tentang Laser Skin Rejuvenation

Kulit mulus dan indah tanpa cela merupakan suatu berkah bagi wanita yang memilikinya. Namun kebanyakan wanita memiliki masalah tertentu pada kulit wajahnya akibat banyak faktor seperti kerutan halus, bekas jerawat, atau bekas luka akibat hal lain.

Ketika masih bayi, kulit masih terasa lembut, halus, dan mulus yang diperoleh secara alami. Begitu beranjak dewasa, biasanya kulit mulai mengalami sejumlah kerusakan. Namun kerusakan kulit yang masih dalam tahap awal biasanya tak akan begitu sulit diatasi. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan.

Salah satunya menggunakan teknik laser rejuvenation non ablative, yakni prosedur laser yang bertujuan untuk meremajakan sel-sel kulit. Kerutan halus pada wajah juga dapat diatasi dengan teknologi laser Erbium Glass. Termasuk menghilangkan parut bekas jerawat atau cacar ringan hingga sedang, pori-pori besar, tekstur kulit kasar, serta mengurangi masalah pigmentasi akibat paparan sinar ultraviolet dan bertambahnya usia, tanpa menimbulkan luka pada kulit bagian atas (epidermis).

Lalu bagaimana cara kerja laser ini? Yakni menembakkan sinar laser yang akan nantinya menimbulkan perlukaan di lapisan dermis kulit tanpa melukai lapisan luar (epidermis) kulit. Sehingga terjadi proses "healing " pada lapisan  dermis, yang mengakibatkan bertambahnya  produksi kolagen dan fibroblast  dengan cepat. Prosedur ini hanya memerlukan waktu sekitar 3-15 menit, tergantung luasnya area.

Beberapa orang akan merasa sedikit nyeri seperti digigit semut saat melakukan proses ini. Namun rasa nyeri tadi dapat diatasi dengan pemberian krim anestesi topikal sekitar 60 menit sebelum tindakan. Selebihnya, tak diperlukan lagi obat-obatan penghilang rasa sakit.

Efek setelah tindakan ini, kulit yang semula kendur dan keriput akan menjadi kenyal dan kencang kembali. Pori-pori besar atau bekas luka akibat jerawat pun akan tampak merata dan  halus. Bah­kan, stretchmark akan tampak lebih samar jika diproses dengan tindakan ini. Sebab area tembakan laser dapat di lakukan pada wajah, leher, dada, perut atau paha (stretchmarks ), tangan, dan lainnya.

Kendati demikian, laser skin rejuvination juga memiliki kelebihan dan kekurangannya. Untuk menghilangkan stretchmark , kerut halus, pori besar, atau acne scar, dibutuhkan terapi remodelling collagen , sehingga hasilnya bisa dirasakan dengan hanya sekali terapi. Untuk hasil maksimal memang dibutuhkan lebih dari sekali terapi.

Akan tetapi, laser skin rejuvenation kurang bermanfaat­ untuk terapi flek hitam/hiperpigmentasi lantaran target tembakan lasernya bukan di lapisan atas (epidermis) kulit. Harga perawatan jenis ini juga terbilang relatif tak terlalu mahal, dengan hasil yang dapat bertahan hingga beberapa bulan atau tahun sesuai dengan kondisi kulit dan gaya hidup.

Lantas, apa efek samping yang mungkin timbul setelah melakukan prosedur ini? Nyaris tak ada! Setelah tindakan biasanya akan muncul kemerahan pada kulit, namun akan menghilang dengan sendirinya. Pada proses healing atau penyembuhan pasca laser, akan timbul kemerahan dan kering sekitar 1-2 hari, lalu kulit mati akan lepas sekitar hari ke 5-7. Setelah hari ke 10, hasilnya mulai terlihat, kulit lebih cerah dan bercahaya. Bisa saja terjadi lecet dan hiperpigmentasi pasca inflamasi yang bersifat sementara, namun biasanya akan berangsur menghilang dengan pemakaian krim perawatan.

Sebenarnya, prosedur laser skin rejuvenation tak memerlukan waktu penyembuhan sehingga si pengguna dapat langsung beraktivitas kembali seperti biasa. Sesudah melakukan tindakan laser ini yang biasanya dilakukan adalah memakai krim anti-iritasi ringan berupa cooling essence untuk meredakan efek kemerahan pada wajah. Jangan lupa mengoleskan krim tabir surya untuk meminimalkan efek hiperpigmentasi paska inflamasi.

Setelah kulit kem­bali normal, sebaiknya harus diimbangi dengan gaya hidup yang sehat agar kulit bertahan lembut dan kenyal.